Banner

Penanganan Awal Anak Muntah karena Keracunan Makanan

Melihat anak muntah karena dugaan keracunan makanan tentu bisa membuat panik. Namun, ada beberapa langkah penanganan awal yang bisa Anda lakukan di rumah sebelum memutuskan untuk ke dokter.

  1. Jangan Berikan Makanan Padat Dahulu 
    Tahan keinginan untuk memberikan makanan padat, bahkan biskuit atau roti. Sistem pencernaan anak sedang bekerja keras untuk mengeluarkan racun. Memberikan makanan padat hanya akan memperburuk keadaan dan bisa memicu muntah lebih lanjut.
  2. Berikan Cairan Secara Bertahap 
    Muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Untuk menggantikan cairan yang hilang, berikan air putih, oralit, atau kuah bening seperti kuah kaldu ayam secara perlahan. Berikan dalam jumlah kecil (sekitar satu sendok makan) setiap 15-20 menit. Jika anak menolak, jangan dipaksa. Pemberian cairan yang terlalu cepat justru bisa memicu muntah lagi.  
  3. Istirahat dan Tetap Tenang 
    Pastikan anak beristirahat dengan cukup. Posisikan anak berbaring atau duduk dengan nyaman. Berikan pengertian bahwa dia akan segera merasa lebih baik. Sikap Anda yang tenang akan membuat anak merasa lebih aman dan mengurangi kecemasan. 

Kapan Saatnya Membawa Anak ke Dokter?

Dr. Esqha 'Arini, M.K.M, FISQua - Wakil sekretaris 3 perlindungan hukum dan kesejahteraan JDN IDI

Meskipun penanganan di rumah bisa membantu, ada beberapa tanda bahaya yang tidak boleh Anda abaikan.
Segera bawa anak ke dokter terdekat jika: 

  • Muntah terus-menerus dan tidak berhenti selama lebih dari 24 jam.

  • Ada tanda-tanda dehidrasi, seperti anak menjadi sangat lesu, jarang buang air kecil, air mata tidak keluar saat menangis, atau mulut dan bibir kering.

  • Muntah bercampur darah atau berwarna hijau gelap.

  • Anak mengeluh sakit perut hebat yang tidak kunjung membaik.

  • Mengalami diare hebat atau berdarah.

  • Suhu tubuh sangat tinggi (demam).

>> Baca Juga Artikel Terkait: TANYA SOBAT JDN

 

Pencegahan Keracunan Makanan pada Anak

Pencegahan adalah langkah terbaik. Untuk menghindari keracunan makanan di kemudian hari, pastikan Anda:

  • Memasak makanan hingga matang sempurna.

  • Mencuci buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum diolah atau dimakan.

  • Menjaga kebersihan dapur dan peralatan masak.

  • Menyimpan makanan di kulkas dengan benar dan perhatikan tanggal kedaluwarsa.

  • Mencuci tangan anak sebelum dan sesudah makan.

Semoga informasi ini bermanfaat. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang memburuk, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

(Penulis: Dr. Esqha 'Arini, M.K.M, FISQua - Wakil sekretaris 3 perlindungan hukum dan kesejahteraan JDN IDI)

Bagikan Artikel Ini
Hotline